VIDE Freeman California Branch Consultant

Googleplex - Charlie's Cafe The "original" Google cafe, it was named for Google's first chef, Charlie Ayers, who also used to cater for The Grateful Dead! He was also (in)famous for refusing to allow ketchup, which he hated. It's like a giant food free court of a mall. Choose your favorite, be at the line, ask for it and enjoy. Healthy, tasty and you,re going to miss it. Google is a great place.

Waymo office 100 Mayfield Ave Mountain View, CA United States near Google campus area down Charleston Road from the Googleplex Since the buildings are of relatively low height, the complex sprawls out over a large area of land. The interior of the headquarters is furnished with items like shade lamps and giant rubber balls. The lobby contains a piano and a projection of current live Google search queries. Facilities include free laundry rooms (Buildings 40, 42 & CL3), two small swimming pools, multiple sand volleyball courts, and eighteen cafeterias with diverse menus.

Apa saja tempat tersembunyi di Eropa yang wajib dikunjungi? Bindu J Solo traveled across Central Europe. Tempat-tempat berikut ini kerap kali tidak dilirik dan dikunjungi wisatawan / traveller. Plzen, Republik Ceko....Continue reading

Apa foto yang membuktikan Indonesia itu sangat indah? Yudhistya Ksyatria Indonesia Indah Banget Hanya di Indonesia kita bisa bermanja. Menunggu kereta sambil duduk. Pernah ke Singapura? Disana menunggu kereta berdiri.... Mau ke terminal bus? Mau ke halte? Mau ke stasiun? Jalan kaki 500 meter. Mau naik taksi? Kamu miskin ga akan sanggup. Di Indonesia panggil grab atau gojek 9.000 perak. Itupun ada promo jadi 3.000 perak. Memang katanya transportasi publik kita payah, namun kenyataannya kita memiliki transportasi termudah dan termurah. Orang kelas menengah Jepang, Hongkong, Singapura mana bisa naik mobil. Di Indonesia gaji ga sampe 1000$ sebulan aja bisa beli mobil dan naik mobil. Indah sekali kan Indonesia. Makanya banyak yang betah tinggal di Indonesia. Sesudah keliling dunia manapun kau akan teringat bahwa Indonesia negara terindah di dunia. Tak percaya tanya saja Wirawan Winarto

WIFI dengan transfer data setara HP 5G Wi-Fi 6 (802.11ax) Antennas Airgain

Berapa lama waktu ditahan di kantor imigrasi jika kita kehabisan visa di luar negeri? Berkunjung dan Wisata Yunan Prawoto Pakde pernah 5jam di kantor immigrasi berhubung kelamaan nggak masuk US (pakai acara sidang). As a green cardnya holder (permanent resident) sebenernya seseorang tidak boleh di luar US lebih dari 2thn. Tentu sajah anda tidak perlu visa utk keluar masuk US dgn status ini. Hanya, basis hidup anda harus tetep di US, bolah-boleh sajah anda punya seratus rumah... di LN tapi basis harus tetep di US, makanya sekali travel biasanya max 6bln in normal condition dan 2thn in special condition. Namun saat itu pakde luammmmaaaaa banget nggak balik2 ke US keasyikan di LN . kelamaan nggak masuk US itu dianggepnya abandoning permanent residency. Namun, krn pakde hired immigration lawyer dan punya alasan kuat akhirnya boleh direinstated. cukup bayar denda serta denda nggak ngefile pajak for so many years. Banyak juga sih dendanya wkkk. Cukuplah utk beli mobil . But, what can i say. It was my laziness that brought to that situation officer: you are accompanied by a lawyer that you hired from your country? Pakde: yes, he is local lawyer that flew to singapore to fly back with me so that he can explain the legal aspects in case if i am in trouble Officer: wow. Let us have some review for your case and the judge will determine the best option for you and your wife Alhamdulillah. Doa dan duit masih bisa bekerja . . pernah juga ke shanghai mampir tanpa visa. Tapi due to some reasons, hrs keluar bandara sebentar. Sejem di imigrasi, when i was on the way to russiayang ini tanpa denda cukup jelaskan sajah ke kepala imigrasi saat itu bahwa pakde professor tamu yang diundang mendadak dan nggak sempet urus visa. It worked like a charm. -alhamdulillah- See more

Here are 5 IoT applications you can expect to see in Jakarta over 2016 . Jakarta One Card Jakarta One Card is a "smart card " that which is being created in collaboration with the city-owned lender Bank DKI. The card would function as an electronic ID card (e-KTP), a payment system for public transportation, shopping and Electronic Road Pricing (ERP) tolls, and as a Social Security Management Agency (BPJS) health insurance card. It is targeted that by 2019 , all citizens in J...akarta will have the Jakarta One Card. According Setiaji , the use of smart cards can help Jakarta Provincial Government in analyzing the movement of people across the city . " If the data is obtained , it will allow us to perform analysis and provide insights on traffic engineering and transportation. " City Surveillance System To improve traffic and public safety in advance to welcoming the 2018 Asian Games in Jakarta, a monitoring system with over 6000 CCTVs have been installed throughout the city to monitor traffic and crowds. Dump Truck Tracker Garbage trucks owned by the Jakarta Provincial Government do not adhere to a predetermined route, as such a challenge faced is that the truck drivers utilize the trucks for personal use outside of their primary tasks. The solution undertaken to resolve the problem is to install GPS sensors on the government owned trucks, so that their positions can be monitored on a 24hour basis. With additional data analytics, the management of trucks can be made to work in a more efficient manner. Heavy Equipment Tracker In addition to garbage trucks , heavy equipment (Construction vehicles,etc) owned by Jakarta Provincial Government will also be installed with special sensors . In addition to knowing their location , the sensor will also be used to monitor wear and tear of the equipment and will flag out when maintenance and replacement of parts is required. Smart Street Lighting System In order to reduce the high electric consumption , the current street lighting will be replaced with Smart lamps . These lights can be controlled remotely and can provide notification when it should be replaced . According to Setiaji, 90,000 lamps are expected to be replaced in 2016. With the presence of the IOT technologies , it is expected that Jakarta Provincial Government will be able to improve the public services provided to the citizens of Jakarta. This article was first published on TechinAsia https://iotbusiness-platform.com//5-applications-internet/

Apa ide gilamu untuk membuat Indonesia menjadi negara maju dalam waktu yang tidak terlalu lama? Shiki Samekto Pertanyaan ini kenapa jawabannya pada buat tepok jidat deh. Saya kasih yang lebih realistis deh tapi sekarang belum ada kemauan politiknya. Perampingan PNS terutama yang senior. Menurut saya ini penting karena masih banyak PNS yang masuk lewat jalur teman atau keluarga tetapi sebenarnya tidak kompeten sehingga kerjanya ya "maaf pak orangnya lagi dinas keluar kota". PN...S yang kompeten itu merupakan dasar dari negara yang maju. Reformasi system IT. Setelah PNS kompeten perlu restrukturisasi system. Sebaiknya sistem-sistem yang ada disentralisasikan saja menggunakan system IT. Jadinya nantinya BPJS, pembayaran pajak, STNK, semua dapat diurus melalui satu sistem atau melalui satu app sehingga mudah. E-budgetting universal. Semua budget pemerintah mulai dari DPR hingga Pemda di transparansikan melalui satu sistem elektronik sehingga korupsi anggaran dapat dengan mudah diidentifikasi dan ditangani. Pengadaan UU RICO (anti- racketeering and organized crime). Ini sangat-sangat krusial untuk memerangi mafia. Hukum ini membolehkan jika satu organisasi terbukti korupsi atau bersifat kriminal secara sistematis semua anggota sampai kepala dapat ditangkap bukan hanya pelaku saja. UU pemiskinan koruptor. UU ini juga krusial. Menurut saya jika seseorang melakukan korupsi semua asset nya harus dirampas negara sampai 0. Ide saya itu tidak gila, sudah terbukti berhasil di beberapa negara. Yang membuat gila itu karena kemauan politik di Indonesia masih sangat minim. See more

TRIBUNTRAVEL.COM - Terhitung mulai 1 Oktober 2020, Jepang mulai mencabut pembatasan perjalanan internasional. Dengan begitu, orang-orang dari luar Jepang sudah bisa masuk ke Jepang kembali. Dilansir oleh TribunTravel dari Travel and Leisure, dibukanya kembali perbatasan internasional ini untuk menyambut orang asing dengan visa izin tinggal lama. Pemerintah berencana untuk memprioritaskan masuk bagi orang-orang yang bepergian dari negara-negara di mana penyebaran COVID-19 telah menurun. Beberapa negara yang rencananya akan diizinkan masuk ke Jepang ini seperti Australia, Selandia Baru, dan Vietnam.

Berkunjung dan Wisata Okta Koulapic Bekerja di Maison du Monde, France Apa pengalaman yang membuatmu sadar bahwa di luar negeri sama saja dengan Indonesia? Saya akan membandingkan Prancis dengan Indonesia berhubung negara ini telah mengadopsi saya.... Gratisan. Orang Prancis suka banget dengan yang namanya gratisan. Bahkan barang sepele pun mereka rela ngantri lama. Beberapa hari lalu ada pembagian masker gratis dan orang-orang berbondong-bondong datang agar kebagian. Alamak, physical distancing kayaknya belum sampai ke otak mereka. Buang puntung rokok sembarangan. Meskipun tiap 20 meter disediakan tempat sampah, tapi tetap banyak perokok di Prancis yang suka membuang puntung mereka ke jalan. Saya pernah menegur beberapa orang mengenai masalah ini, dan mereka menjawab, " Biarin aja, kasihan kalau tukang bersih-bersih nggak dapat kerjaan". Saya nggak bisa berkata-kata mendengar kalimat tersebut. Kakek & nenek. Hubungan kekeluargaan di Prancis masih erat, cuma skalanya lebih kecil dibandingkan dengan Indonesia. Banyak kakek dan nenek yang mengasuh cucu mereka agar orang-tua cucu bisa bekerja. Biasanya sudah menjadi kebiasaan para orang-tua Prancis mengirim anak-anak untuk tinggal di rumah nenek selama liburan sekolah. Menghakimi. Mungkin karena merasa dilindungi di belakang layar, seperti orang Indonesia orang Prancis masih banyak yang suka mengomentari dan menghakimi kehidupan orang yang tidak dikenalnya melalui internet. Selain itu masih saja ada orang yang termakan hoaks. Petani. Sama halnya dengan nasib petani Indonesia, kehidupan petani Prancis kadang sangat menyedihkan. Dibandingkan jasa mereka terhadap rakyat, upah mereka tidak setimpal dibandingkan dengan jerih payah yang telah mereka lakukan. Mereka tergolong menjadi lapisan masyarakat dengan upah rendah. Banyak yang rela membayar gaji pesebakbola dengan jumlah milyaran padahal saya anggap pekerjaan mereka tidak berguna. Padahal secara logika, untuk manusia urusan makan adalah no. 1, bukannya hiburan nonton bola yang disepak oleh orang yang tidak bisa membuat kalimat lebih dari 7 kata. Ibu-ibu tukang gosip. Saya kira di semua belahan dunia sama mengenai hal ini. Selalu ada ibu-ibu Prancis yang ngumpul ngobrol lama, setelah mengantarkan atau sebelum menjemput anak mereka dari sekolah. Tentu saja yang mereka ceritakan selain kehidupan pribadi, yang paling mengasyikkan adalah ngomongin kehidupan orang lain. Semakin memilukan nasib orang, semakin gurih dijadikan bahan gosip. Hubungan menantu perempuan dengan mertua perempuan. Banyak teman-teman Prancis saya yang mengeluh bahwa hubungan mereka dengan mertua tidak harmonis karena berbagai alasan. Mertua resek selalu ada di mana-mana. Mertua yang begini sulit melepaskan anak lelaki mereka, dan berusaha membelenggu kehidupan rumah-tangga anaknya dengan memberikan saran dan kritik yang bertentangan dengan prinsip menantu mereka. Sebenarnya masih banyak yang ingin saya sampaikan tapi harus kerja dulu. Terimakasih sudah membaca.

Apa suka duka sekolah di luar negeri saat Covid-19? Pengalaman Dalam Hidup Fania Feby Ramadhani Master Student di Master of Human Biology, LMU Munich Halo, sekarang saya sudah setahun berkuliah di Jerman dan akan memasukin tahun kedua kuliah. Dari 13 bulan saya tinggal disini, 9 bulannya sudah terimbas COVID-19. Berikut ini suka-duka yang saya rasakan:...Continue reading

Bagaimana pengalamanmu ke negara yang rata-rata penduduknya tidak bisa berbahasa Inggris? Sartoni - 20 countries and 24 out of 34 provinces in Indonesia... Saya punya pengalaman bagaimana susahnya berwisata di negara yang penduduknya jarang yang bisa berbahasa Inggris apalagi jika disana tidak menggunakan tulisan latin, yaitu saat mengunjungi Shenzhen (China) beberapa tahun yang lalu. Mungkin keadaan ini sudah kurang relevan lagi dengan kondisi sekarang yang sudah sangat dim...Continue reading

e Bus Bus Listrik yang saya kendarai